comsc-2
KATEGORI N icon-pencil-edit BUAT LAPAK
[Saham] PT. Daewoo Securities (HOTS) Best System, Service and Fee !
DKI Jakarta
Baru
0 Terjual
Posted on : 03-03-2015 11:48
Dilihat : 4293 kali
Berat : 10000 gram
Last Sundul : 11 November 2016, 12:06:38 PM
Penjelasan Produk

closeeeeee

Seller Info

Profile Picture
nickwildz
kaskus holic

Join: 13-04-2008
lokasi DKI Jakarta

Kunjungi Toko
Contact
Handphone : -
Pedagang BaruPedagang Baru
Our newest company profile's video emoticon-Smilie




Quote:
FREE GIFT XIAOMI POWERBANK UNTUK PEMBUKAAN ACCOUNT DI BULAN SEPTEMBER s/d DESEMBER 2015 emoticon-Big Grin
[Saham] PT. Daewoo Securities (HOTS) Best System, Service and Fee !
HUBUNGI : NICK di 087882198829 (sms/call/wa) untuk informasi lebih lanjut



[Saham] PT. Daewoo Securities (HOTS) Best System, Service and Fee !



[Saham] PT. Daewoo Securities (HOTS) Best System, Service and Fee !


Quote:
No Admin Fee emoticon-thumbsup
No Joining Fee emoticon-thumbsup
No Monthly Fee emoticon-thumbsup
No Minimum Transaction emoticon-thumbsup

Lowest Fee for Buy and Sell emoticon-thumbsup

Best Trading Software emoticon-thumbsup
Automatic Order emoticon-thumbsup
Order Booking emoticon-thumbsup
Trailing Stop emoticon-thumbsup
Stop Loss emoticon-thumbsup




Quote:
Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas)
Setiap nasabah yang join berhak mendapatkan Kartu AKSes dari KSEI
"Maanfaat kartu AKSes"



Quote:
Account / ID Trial
PLEASE PM ME FOR FURTHER INFORMATION


Quote:
Homepage :
PT. Daewoo Securities Indonesia : http://www.dwsec-id.com
KDB Daewoo Securities : http://www.kdbdw.com
KDB Financial Group : https://www.kdbgroup.com


Quote:
For more information please contact :

Nick emoticon-Cool

HP / Whatsapp : 0878 8219 8829
Email : nick@dwsec-id.com
nick.daewoo@gmail.com

Head office :
Equity Tower 50th Floor, SCBD Lot 9
Jl. Jend Sudirman kav 52-53 Jakarta 12190

Branch Gallery office:
PT. KDB Daewoo Securities
Jl. Pluit Sakti Raya no 31A. Pluit




[Saham] PT. Daewoo Securities (HOTS) Best System, Service and Fee !


Your Satisfaction is My Concernemoticon-Toast
Quote:Mengenal Pasar Modal

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.

Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.

Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.

Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.
emoticon-Angkat Beer

Quote:
Ekuitas

Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham:

1. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.

2. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.


emoticon-Angkat Beer

Quote:
Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:

1. Capital Loss
Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham. Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.

2. Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.



Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.


emoticon-Toast
TIPS BELAJAR SAHAM BAGI PEMULA



For more information, please contact me:

NICK emoticon-Angkat Beer

Call/sms/wa : 0878 8219 8829
email : nick@dwsec-id.com / nick.daewoo@gmail.com
pin bb : 7E6BF337

emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)


[Saham] PT. Daewoo Securities (HOTS) Best System, Service and Fee !
IHSG Konsolidasi di Atas Lagi, Pilih Saham Ini

INILAHCOM, Jakarta - Keadaan jenuh beli setelah kenaikan break all time high selama beberapa hari membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkonsolidasi di daerah atas. Inilah saham yang cocok dalam situasi seperti ini.

Dalam riset hariannya yang dipublikasikan di Jakarta, Rabu (4/3/2015) Yuganur Wijanarko Senior Research HD Capital mengungkapkan, kondisi jenuh beli ini ikut memperlambat momentum kenaikan IHSG. "Namun bila terjadi koreksi minor, kami merekomendasikan untuk akumulasi di pattern strong medium term uptrend ini yang sudah terbentuk selama sebulan," ungkap Yuganur.

Ia menyodorkan empat saham pilihan yang cocok dimainkan pada hari ini. Keempat saham itu yakni PT Alam Sutera (ASRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) serta PT Indofood Sukses Makmur (INDF). Berikut rekomendasi masing-masing sahamnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat setelah kemarin terkoreksi. Laju IHSG berlawanan dengan Wall Street dan bursa regional yang terjebak di 'jalur merah' karena minimnya sentimen yang bisa menggerakkan pasar.

Membuka perdagangan Kamis (5/3/2015), IHSG berada di posisi 5.457,89. Menguat 9,84 poin (0,18%). Indeks LQ45 juga dibuka menguat 2,49 poin (0,26%) menjadi 949.

Namun sayangnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih belum mampu memutus tren pelemahan. Rupiah akhirnya menembus level Rp 13.000/US$, tepatnya di Rp 13.015/US$. Melemah dibandingkan penutupan perdagangan kemarin yaitu Rp 12.971/US$.

Kemarin, IHSG yang sudah jenuh beli (overbought) terkoreksi karena pelaku pasar cenderung mengambil posisi jual. Pada awal perdagangan, investor sepertinya mulai ambil posisi beli untuk mengambil keuntungan dari pelemahan yang terjadi kemarin.

Indeks bergerak berlawanan arah dengan Wall Street. Pada perdagangan Rabu semalam, indeks Dow Jones Industrial Average turun 106.47 poin (0,58%) menjadi 18.096,9. Indeks S&P500 turun 9,15 poin (0,44%) ke posisi 2.098.53. Sementara indeks Nasdaq turun 12,76 poin (0,26%) ke 4.967,14.

Bursa saham Asia pun bergerak mix cenderung melemah. Minimnya sentimen di pasar menyebabkan investor memilih untuk menahan diri.

Berikut perkembangan sejumlah bursa di Asia:

Nikkei 225 menguat 53,3 poin (0,28%) menjadi 18.756,9.
Hang Seng turun 104,62 poin (0,43%) ke posisi 24.360,76.
Shanghai Composite Index melemah 15,48 poin (0,47%) menjadi 3.264,06.
Straits Times naik 4,17 poin (0,12%) ke posisi 3.419,7.
IHSG Potensial Naik, 10 Saham Disuguhkan

INILAHCOM, Jakarta - Potensi kenaikan IHSG Jumat (6/3/2015) dinilai masih terlihat seiring dengan penantian pasar atas rilis data ekonomi tentang cadangan devisa. Sepuluh saham disodorkan. Apa saja?


Pada perdagangan Kamis (5/3/2015), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 2,888 poin (0,05%) ke posisi 5.450,947.

Sepanjang perdagangan Kamis, indeks mencapai intraday tertinggi 5.476,626 atau menguat 28,567 poin dan mencapai level terlemahnya 5.450,947 atau menguat 2,888 poin yang merupakan level penutupan hari ini.

Wlliam Surya Wijaya, analis PT Asjaya Indosurya Securities memperkirakan, laju IHSG Jumat (6/3/2015) berada pada kisaran support 5.389 dan resistance 5.513. "IHSG berhasil melakukan T-bound dan berusaha menuju level resistance 5.513," katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Kamis (5/3/2015).

Pola uptrend IHSG, menurut dia, masih terlihat cukup kuat. "Level support 5.389 sudah berhasil teruji dan kekuatan naik belum terlihat berkurang," tandas dia.

Kondisi itu menunjukkan bahwa potensi kenaikan IHSG masih akan terlihat pada Jumat ini, seiring dengan penantian rilis data ekonomi tentang cadangan devisa. "IHSG dalam jangka pendek masih berada dalam jalur strong uptrend," imbuhnya.

Di atas semau itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:

1. PT Perusahaan Gas Negara (PGAS)

2. PT Indofood Sukses Makmur (INDF)

3. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM)

4. PT Aneka Tambang (ANTM)

5. PT Jasa Marga (JSMR)

6. PT Bank Negara Indonesia (BBNI)

7. PT XL Axiata (EXCL)

8. PT Bank Tabungan Negara (BBTN)

9. PT Pakuwon Jati (PWON)

10. PT Bank Central Asia (BBCA). [jin]
Tembus 5.500, IHSG Cetak Rekor Baru

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 63 poin dan langsung mencetak rekor tertinggi. Aksi borong saham investor asing yang menjadi pendorong laju IHSG.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 12.970 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.985 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG menguat 16,2 poin (0,3%) ke level 5.467,15. IHSG mengikuti pergerakan Wall Street dan bursa regional yang juga berada di 'jalur hijau'.

Indeks berhasil menghindari zona merah sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. Investor domestik melakukan aksi ambil untung di beberapa saham lapis dua.

Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG melaju 34,147 poin (0,63%) ke level 5.485,094. Laju IHSG dimotori aksi beli investor asing.

Jelang penutupan perdagangan, investor asing makin getol memborong saham. Indeks pun langsung melesat ke titik tertingginya hari ini yang merupakan rekor terbaru.

Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (6/3/2015), IHSG ditutup melonjak 63,840 poin (1,17%) ke level 5.514,787. Sementara Indeks LQ45 ditutup melompat 14,210 poin (1,5%) ke level 960,781.

Dana asing kembali 'parkir' di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 165,511 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 222.087 kali dengan volume 5,735 miliar lembar saham senilai Rp 6,656 triliun. Sebanyak 150 saham naik, 127 turun, dan 108 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan akhir pekan dengan mixed. Momentum penguatan Wall Street semalam hanya bisa terserap oleh pasar saham Jepang dan Singapura.

Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:

Indeks Nikkei 225 melonjak 219,16 poin (1,17%) ke level 18.971,00.
Indeks Hang Seng menipis 29,04 poin (0,12%) ke level 24.164,00.
Indeks Komposit Shanghai berkurang 7,29 poin (0,22%) ke level 3.241,19.
Indeks Straits Times naik 25,30 poin (0,75%) ke level 3.420,57.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 1.550 ke Rp 37.800, Siloam (SILO) naik Rp 600 ke Rp 13.100, Plaza Indonesia (PLIN) naik Rp 435 ke Rp 2.700, dan Indocement (INTP) naik Rp 400 ke Rp 24.300.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 200 ke Rp 9.800, Multi Bintang (MLBI) turun Rp 175 ke Rp 9.975, Astra Agro (AALI) turun Rp 150 ke Rp 26.150, dan Acset (ACST) turun Rp 150 ke Rp 5.500.
emoticon-Sundul Gan (S)
emoticon-Sundul Gan (S)
Laju IHSG Dibayangi Aksi Ambil Untung



Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ada potensi melemah di awal pekan kedua Maret 2015 seiring pelaku pasar akan merealisasikan keuntungan usai indeks saham cetak rekor baru.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus level tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia. IHSG naik 1,17 persen menjadi 5.514,78 pada penutupan perdagangan saham Jumat 6 Maret 2015.

Analis PT Sucorinvest Asset Management, Jemmy Paul menuturkan, investor asing melakukan aksi beli bersih ketimbang investor lokal telah mengangkat IHSG. Investor asing melakukan aksi beli ini didukung ada harapan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), aksi beli investor asing mencapai Rp 11 triliun sepanjang awal 2015.

"Selain itu, tren suku bunga turun juga membuat investor asing tertarik karena laba bersih per saham perusahaan naik," kata Jemmy, saat dihubungi Liputan6.com, yang ditulis Senin (9/3/2015).

Meski demikian, Jemmy memprediksi, IHSG rawan koreksi di awal pekan ini. Hal itu mengingat bursa saham Amerika Serikat melemah pada penutupan perdagangan saham Jumat pekan lalu seiring spekulasi kenaikan suku bunga The Federal Reserve. Indeks Dow Jones turun 226,21 atau 1,25 persen menjadi 17.909,51, indeks S&P 500 telah kehilangan 23,35 poin atau 1,11 persen menjadi 2.077,69.

Ia menambahkan, di awal pekan ini juga belum ada rilis data ekonomi yang akan keluar sehingga pergerakan IHSG tidak terlalu banyak. Pelaku pasar akan cenderung menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) soal suku bunga acuan/BI Rate. Ada harapan kalau BI akan kembali menurunkan suku bunga.

Jemmy mengatakan, meski ada koreksi di IHSG tapi selama investor asing masih masuk ke pasar modal Indonesia maka mendorong kenaikan IHSG ke depan. Hingga akhir 2015, IHSG akan berada di kisaran 6.000-6.300.

Dalam riset PT Bahana Securities menyebutkan, IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat di kisaran 5.475-5.525 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Analis teknikal PT BNI Securities, Andri Zakarias Siregar menuturkan, IHSG ditutup di atas 5.409-5.463 dapat mendorong kenaikan indeks ke target 5.480-5.550 di awal pekan ini.

Untuk rekomendasi saham, Andri memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Sedangkan riset PT Bahana Securities menyebutkan, saham yang dapat diperhatikan yaitu saham BRMI, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). (Ahm/)
AMRT: Beban naik, laba bersih Sumber Alfaria turun tipis


Laba bersih PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sepanjang 2014 turun tipis. Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham AMRT ini membukukan laba bersih sebesar Rp 533,54 miliar tahun lalu.

Sebagai perbandingan, di tahun sebelumnya pemilik gerai Alfamart ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 538,35 miliar. Menyusutnya laba bersih ini disebabkan membengkaknya sejumlah beban yang harus ditanggung.Lonjakan tertinggi terjadi pada biaya keuangan. Tahun 2014 beban keuangan AMRT mencapai Rp 466,49 miliar. Sedangkan di 2013, beban keuangan perseroan hanya Rp 268,15 miliar.

Selain itu ada juga beban lain, diantaranya, beban penjualan dan distribusi yang naik dari Rp 4,85 triliun menjadi Rp 5,96 triliun. Beban umum dan administatif pun melonjak dari Rp 706,26 miliar menjadi Rp 800,79 miliar.

Beban pajak dan penghasilan bersih emiten ritel ini juga melambung dari Rp 107,18 miliar menjadi Rp 130,83 miliar. Oleh karena itu, kenaikan pendapatan bersih yang sekitar 20% secara year-on-year (yoy) tidak mampu menahan penurunan laba bersih perseroan.

Adapun, pendapatan bersih AMRT per akhir Desember 2014 tercatat sebesar Rp 41,77 triliun. Sementara di penghujung 2013, pendapatan bersih perusahaan sekitar Rp 34,85 triliun.
Investor Asing Lepas Saham, IHSG Turun 70 Poin

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini usai mencetak rekor di level 5.514. Hal ini juga didorong dari aksi jual investor asing di awal pekan.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (9/3/2015), IHSG turun 70,15 poin (1,27 persen) ke level 5.444,63. Indeks saham LQ45 melemah 1,48 persen ke level 946,54. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan pada hari ini.

Ada sebanyak 226 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sementara itu, 66 saham menghijau dan 84 saham lainnya diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG berada di level tertinggi 5.485 dan terendah 5.424. Transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sektiar 259.623 kali dengan volume perdagangan saham 5,23 miliar saham. Nilai transaksi harian sekitar Rp 6,1 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,65 persen. Sementara itu, sektor saham konstruksi turun 2,28 persen, disusul sektor saham perdagangan melemah 1,57 persen dan sektor saham keuangan tergelincir 1,37 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 300 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 300 miliar.

Saham-saham yang mampu menguat dan sebagai penggerak indeks saham pada hari ini antara lain saham SIPD naik 18,75 persen ke level Rp 665 per saham, saham MBSS mendaki 6,11 persen ke level Rp 955 per saham, dan saham SILO menguat 4,58 persen ke level Rp 13.700 per saham.

Saham-saham berkapitalisasi besar cenderung tertekan pada hari ini. Saham-saham itu antara lain saham WSKT melemah 4,21 persen ke level Rp 1.705 per saham, saham ASRI turun 4,1 persen ke level Rp 585 per saham, dan saham UNTR tergelincir 5,17 persen ke level Rp 20.625 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, tekanan terjadi ke IHSG masih wajar. Hal itu mengingat IHSG telah menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah pasar modal di kisaran 5.514 pada Jumat 6 Maret 2015.

"IHSG mengalami pelemahan secara teknikal. Saat pembukaan, indeks saham melakukan gap down yang langsung ke level 5.483," ujar William saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, aksi jual oleh pelaku pasar juga tidak terlalu besar sehingga pelemahan IHSG masih wajar. Malah ini jadi kesempatan pelaku pasar untuk melakukan aksi beli bersih. William menilai, saat ini IHSG sedang menguji level support di kisaran 5.426.

Bursa saham ASia cenderung variatif hari ini. Indeks saham Jepang Nikkei turun 1 persen. Lalu indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,2 persen, diikuti indeks saham Sydney melemah 1,3 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1 persen, dan indeks saham Taipei melemah 0,9 persen, dan indeks saham Shanghai menguat 1,9 persen. (Ahm/)
Tax issue is a speed bump for investors

Setelah mendapat persetujuan dari revisi APBN 2015, pemerintah telah menargetkan peningkatan yang signifikan dalam penerimaan pajak untuk menghasilkan defisit anggaran 1,9% untuk tahun ini. Pendapatan yang diperkirakan akan naik sebesar 26,3% atau IDR300tr meningkat dari 2014 dalam rangka memperbesar tingkat belanja infrastruktur.

Baru-baru ini, pemerintah telah mulai mengambil pertimbangan atas isu-isu tersebut.



1. 10% dikenakan sebagai Pajak Pertambahan Nilai (PPn) pada tarif tol

Pemerintah berencana memberlakukan PPN 10% pada tarif tol yang akan berlaku efektif pada awal April 2015 namun karena beberapa faktor, Departemen Keuangan akan menjadwal ulang waktu pelaksanaan. Meskipun kami percaya bahwa ini tidak akan memberikan banyak dampak negatif kepada operator tol seperti JSMR (Jasa Marga). Untuk lebih jelasnya Lihat Indonesia Daily Focus 27 Februari - Dampak PPN terhadap tarif tol.

2. Revisi pajak atas barang mewah (PPnBM)

Pemerintah berencana untuk menurunkan batas harga barang yang akan dikategorikan sebagai barang mewah yang akan dikenakan pajak penjualan barang mewah atau PPnBM. Salah satu diantaranya adalah properti. Awalnya pajak 5% dikenakan untuk properti dengan nilai IDR10bn akan dikurangi menjadi IDR2bn. Dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat pada April 2015. Kami mengira bahwa permintaan properti akan menurun dan penjualan akan terpengaruh pada akhirnya, terutama bagi para pengembang. Untuk dampak terhadap industri lainnya seperti perbankan, akan lebih sedikit orang yang mengambil kredit pinjaman rumah yang akan menyebabkan pertumbuhan kredit akan menyusut. Untuk itu kami lebih bercondong terhadap sektor konstruksi seperti (PTPP, WSKT) daripada pengembang (LPKR, ASRI).

3. 8.4% -10% PPN akan dikenakan pada rokok

Selain barang-barang mewah dan jalan tol, Direktorat Jenderal Pajak juga berencana untuk menerapkan 8,4% -10% PPN pada rokok di April mendatang. Kami berharap peraturan ini akan menyebabkan kenaikan harga pada rokok dan bisa melukai volume penjualan pada perusahaan-perusahan kecil seperti WIIM (Wismilak Inti Makmur). Namun untuk perusahaan besar seperti GGRM (Gudang Garam) atau HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna), kami percaya mereka akan mampu melewati tekanan biaya dengan memberikan dampak yang minimum pada volume mereka dikarenakan oleh posisi merek mereka yang kuat di pasar.



Kami percaya upaya pemerintah ini dilakukan dalam subjek untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional dengan meningkatkan penerimaan pajak sehingga dapat digunakan untuk anggaran belanja infrastruktur.
Pemerintah berencana menurunkan batas harga barang yang akan dikategorikan sebagai barang mewah yang akan dikenakan pajak penjualan barang mewah atau PPnBM. Salah satunya yang akan dikenakan adalah properti.

Sebelumnya, pajak 5 persen akan dikenakan untuk properti dengan nilai Rp10 miliar, namun akan dikurangi menjadi Rp2 miliar. Rencana tersebut nantinya akan dirasakan oleh masyarakat pada April 2015.

"Kami mengira bahwa permintaan properti akan menurun dan penjualan akan terpengaruh pada akhirnya, terutama bagi para pengembang," kata Research Team Daewoo Securities Indonesia, Selasa (10/3/2015).
The night is darkest before the dawn

Pembangunan infrastructure merupakan topik yang ramai dibicarakan sejak tahun lalu. Sayangnya topik panas pembangunan infrastructure tahun lalu tidak mendatangkan sentimen positif bagi industri semen. Total konsumsi semen Indonesia tahun 2014 hanya naik tipis 3.3% YoY. Bandingkan dengan tahun sebelumnya yang naik 5.5% (2013 vs. 2012) dan dua tahun sebelumnya yang naik 14.5% (2012 vs. 2011). Bahkan sampai saat ini, belum terlihat adanya perbaikan berarti dari industri semen. Menurut salah satu surat kabar nasional, penjualan semen Februari 2015 hanya 4.13 juta ton (-8.7% YoY). Penurunan ini disebabkan antara lain karena cuaca buruk bulan kemarin yang mengganggu proses distribusi semen dan juga banyak proyek yang belum dijalankan.



Lesunya industri semen tahun 2014 terbukti memberikan dampak buruk bagi perusahaan semen. Beberapa perusahaan semen yang sudah merilis laporan keuangan tahun FY2014 rata-rata mengalami penurunan gross profit margin (GPM) dan single digit sales growth, antara lain PT Holcim Indonesia Tbk (-5.9% YoY GPM dan 8.7% sales growth), PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (-8.9% YoY GPM dan 4% sales growth) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (-1.7% YoY GPM dan 10.1% sales growth).



Meskipun saat ini industri semen belum menunjukan kinerja yang signifikan, kami tetap optimis dengan sektor ini, antara lain karena:

• Agenda pemerintah untuk infrastruktur

Dengan adanya agenda infrastruktur pemerintah antara lain rencana pembangunan 2,650km jalan baru, 1,000km jalan tol, 15 airport baru dan 24 pelabuhan baru, kami optimis akan meningkatkan permintaan semen ke depan apalagi dengan disetujuinya anggaran infrastructure di APBN-P 2015.

• Penurunan cost karena pelemahan harga batubara dan minyak

Salah satu komponen terbesar dari beban pokok pendapatan perusahaan semen adalah bahan bakar dan listrik. Dengan penurunan harga batubara global dan harga minyak, perusahaan semen bisa menekan biaya dan meningkatkan efisiensi.



Stock pilihan kami untuk sektor ini adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR). Kami melihat SMGR masih akan diuntungkan faktor-faktor diatas, dimana demand bertambah sedangkan cost menurun. SMGR juga aktif berekspansi, diantaranya dengan membangun pabrik di Rembang, Jawa Tengah dan Indarung, Sumatra Barat dengan kapasitas masing-masing 3 juta ton/tahun. SMGR juga memiliki market share terbesar (44.1% per 7M14) diantara pesaingnya. Dari performance laporan keuangan FY2014, SMGR masih mampu membukukan peningkatan pendapatan 10.1% YoY dengan gross profit margin sekitar 43%.
Quote:
For more information please contact :

Nick emoticon-Angkat Beer

HP / Whatsapp : 0878 8219 8829
Email : nick@dwsec-id.com
nick.daewoo@gmail.com

Head office :
Equity Tower 50th Floor, SCBD Lot 9
Jl. Jend Sudirman kav 52-53 Jakarta 12190

Branch office:
PT. KDB Daewoo Securities
Jl. Pluit Sakti Raya no 31A. Pluit

Wapres JK: Pelemahan Rupiah Tak Separah Ringgit Malaysia

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang hampir mencapai Rp 13.200 dinilai tidak membahayakan perekonomian Indonesia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, pasalnya pelemahan rupiah ini merupakan imbas dari gejala perekonomian di dunia, bukan gejala yang terjadi di dalam negeri.

"Begini rupiah hari ini Rp 13.000 itu tidak sama dengan rupiah 10 tahun lalu Rp 8.000. Jadi jangan bandingkan rupiah tahun dengan 10 tahun lalu," ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (11/3/2015).

Meski pelemahan rupiah kali ini menjadi yang paling tajam di antara mata uang negara lain, namun JK menilai bahwa hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.

"Bukan soal wajar (atau tidak), tapi artinya kita bisa berjalan. Ada yang lebih tajam. Kita lebih baik dari Malaysia. Ya hari ini (paling tajam pelemahannya). Mungkin Orang lihat ada masalah-masalah," lanjutnya.

Untuk menjaga agar pelemahan tidak semakin parah, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) akan terus mengeluarkan kebijakan yang diperlukan.

"Selalu saja yang paling pokok, pemerintah akan tingkatkan ekspor tapi kan itu butuh waktu dan BI akan selalu menyediakan dolar bila dibutuhkan," katanya.

Yang paling penting menurut JK, adalah bagaimana agar pembangunan bangsa berjalan dan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7 persen pada tahun ini bisa tercapai.

"Agresif dan kehati-hatian itu kan berbeda. Agresif juga harus tetap hati-hati. Langkah berikutnya ya biasa saja, bagaimana ekonomi berjalan, investasi ada, perbaikan infrastruktur, kesempatan berusaha, penerimaan negara lebih baik, pajak lebih banyak," tandasnya. (Dny/Ndw)