KDB Daewoo Indonesia Embun Pagi (Jan 25, 2016)
Research Team (research@dwsec-id.com)
Market Indicator
JCI: 4,456.74 (+0.96%)
EIDO: 20.79 (+2.36%)
DJIA: 16,093.51 (+1.33%)
FTSE100: 5,900.01 (+2.19%)
USD/IDR: 13,845 (-0.44%)
10yr GB yield: 8.40% (-11bps)
Oil Price: 32.19 (+9.01%)
Foreign net purchase: -IDR99.8bn
Market Comment by Taye Shim (taye.shim@dwsec.com)
Pasar di seluruh dunia kembali bersatu lagi Jumat lalu dengan DJIA +1.3%, SNP500 +2.0%, FTSE +2.2%, dan DAX + 2.0%. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh 1) komentar dovish dari ECB yang memicu selera untuk aset berisiko. Juga, 2) kelanjutan memburuknya kondisi likuiditas di China menggembungkan harapan bahwa bank sentral akan memangkas RRR-nya. Dari AS, 3) kami melihat beberapa data positif mengalir: Januari pembacaan awal data Markit Manufacturing berada di 52.7 (vs konsensus 51.0), penjualan rumah yang ada +14.7% (vs konsensus +9.2%). Dan akhirnya, 4) minyak mentah menunjukkan rebound yang baik dari posisi terendah multiyear. WTI dan Brent telah pulih kembali ke tingkat USD32/b. Cerita pemulihan mendasar didukung oleh musim dingin di AS sebagian terdengar masuk akal (22 Januari: minyak pemanas + 10,9%). Namun, mengingat pergerakan harga diredam gas alam, kita tidak dapat sepenuhnya menjelaskan kenaikan harga jangka pendek dari minyak mentah. Kami menduga bahwa short covering akan memainkan peran kunci dalam rebound (lihat flashdisk komentar terbaru kami pada WTI lonjakan tajam pada 22 Jan). Menempatkan potongan, kita tidak terlalu bullish pada kinerja IHSG hari ini. Pandangan kami adalah bahwa (a) ECB dan langkah-langkah stimulus China yang masalah secara luas dikenal dan preemptively diperhitungkan oleh pasar, (b) Rebound harga minyak tidak pembalikan berkelanjutan tren, dan (c) IHSG belum diperbaiki sebanyak sebagai rekan-rekan pasar global.
Foreign net purchase on single stocks (HOTS screen #0141)
TOP BUY: TLKM, ASII, BBNI, BBRI, PGAS
TOP SELL: BMRI, UNVR, BBTN, SSMS, KLBF
Most actively traded stocks (HOTS screen #0102)
BBRI, TLKM, BMRI, SILO, BBCA
Daily write up
Textiles: The big squeeze by Franky Rivan (franky@dwsec-id.com)
-Harga 2 perusahaan tekstil terbuka terbesar di Indonesia SRIL dan PBRX - telah turun tajam.
- Kami lihat dapat terjadi perpindahan investasi tekstil ke Vietnam - meninggalkan Indonesia.
- Pertemuan penting TPP di Atlanta dapat menekan harga saham keduanya.
<Market Headlines>
"Indonesia, home to the world’s largest Muslim population, has a direct interest in a peaceful and stable Middle East." -Retno LP Marsudi (Minister)
Akselerasi penyerapan anggaran: Pemda Imbangi Langkah Pusat (Bisnis Indonesia)
Pemerintah daerah mengikuti langkah pemerintah pusat yang mempercepat penyerapan anggaran melalui lelang proyek lebih dini.
Kinerja perusahaan properti; Prapenjualan 9 Emiten Turun 17% (Bisnis Indonesia)
Pendapatan prapenjualan atau marketing sales sembilan emiten properti sepanjang 2015 senilai Rp39,5 triliun, turun 17,1% akibat perlambatan ekonomi.
Wika Realty investasi IDR4.23tr (Bisnis Indonesia)
PT Wika Realty, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk., merencanakan pembangunan tujuh proyek baru pada tahun ini dengan nilai investasi mencapai Rp4,23 triliun.
Adi Sarana Armada (ASSA) siapkan capex IDR1tr (Investor Daily)
ASSA menyiapkan belanja modal (capex) sekitar IDR1tr pada tahun FY16, naik 25% dibandingkan alokasi tahun FY15 sejumlah IDR800miliar.
Semen Indonesia (SMGR) jajaki pinjaman IDR1tr dari ECA (Investor Daily)
SMGR menjajaki pinjaman IDR1tr dari lembaga pembiayaan ekspor (ECA) pada tahun 2016, yang akan menjadi salah satu sumber belanja modal (capex) 2016 sekitar IDR7tr.
Surya Semesta Internusa (SSIA) targetkan pendapatan tumbuh 10% (Investor Daily)
SSIA menargetkan pertumbuhan pendapatan 10% pada tahun 2016 dibandingkan estimasi tahun 2015 sejumlah IDR5tr.
Waskita Karya (WSKT) rencana menerbitkan obligasi (Bisnis Indonesia)
WSKT menjajaki penerbitan obligasi senilai IDR5tr tahun ini sebagai pilihan lain sumber pendanaan
Ciputra Properti (CTRP) menargetkan pendapatan prapenjualan tumbuh 10% tahun 2016 (Bisnis Indonesia)
CTRP menargetkan pertumbuhan prapenjualan sebesar 10% YoY di 2016 menjadi IDR1tr.
Pelonggaran Moneter Tunggu 6 Bulan (Media Indonesia)
Bank Indonesia belum menentukan waktu pelonggaran moneter lanjutan setelah penurunan suku bunga acuan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 7.25%.
OJK Perluas Sektor Prioritas Perbankan Siap Biayai (Media Indonesia)
OJK berencana memperluas cakupan kelompok kerja pembiayaan yang difokuskan bagi sektor prioritas untuk mendorong target pertumbuhan ekonomi 2016.
(Bisnis Indonesia)
Empat bank siapkan emisi obligasi
Bank Mega (MEGA) pacu kredit tumbuh 11%
Dana ekspansi : BBTN siapkan surat utang
RUU Pertembakauan: pembatasan ganggu kinerja
Bisnis E-commerce: lokal siap hadapi pemain global
Kisruh partai Golkar: menunggu kompromi Kalla-Bakrie
(Kompas)
Tiongkok semakin dominan
Industri perfileman terbuka 100% bagi investasi asing
Harga daging sapi sulit turun: sistem reproduksi harus diperbaiki
Kepariwisataan: infrastruktur dukung pariwisata
Indonesia belum bergabung bursa ASEAN
Hujan mulai deras dan sering: BPBD DKI Jakarta bersiaga
Badai salju di AS mulai reda
Hongkong dilanda gelombang dingin terburuk dalam 60 tahun